STRATEGI KOMUNIKASI DALAM UPAYA KEBERLANJUTAN BISNIS PERUSAHAAN
Westwood Publishing adalah perusahaan penerbit majalah yang menjual sampai jutaan dolar dengan ratusan judul dan
basis pelanggan yang luas.
Masalah umum yang terjadi dari hampir semua perusahaan adalah transformasi
perkembangan teknologi dari waktu ke waktu yang menuntut untuk diikuti agar
terus mampu bersaing dalam dunia usaha dan perdagangan. Masalah lain yang juga
timbul adalah karena adanya perubahan lingkungan bisnis korporat sebagai dampak
dari fleksibilitas dan efisiensi beban perusahaan.
Awal milenium tahun 2000an merupakan awal
momentum perkembangan teknologi masal yang tak terbendung menyebabkan Westwood
Publishing mengalami penurunan penjualan dan harus rela berbagi pendapatan
dengan perusahaan lain sejenis atau perusahaan baru yang sudah menerapkan
teknologi E-dot-com. Perusahaan E-dot-com mampu membuktikan bahwa diperlukan
transformasi strategi bisnis untuk keberlanjutan perusahaan. Sebagai perusahaan
yang terus berkembang, karyawan muda dengan gelar MBA menjadi pilihan yang
lebih kompetitif dalam angkatan kerja. Hal yang menjadi pertimbangan lain adalah
bahwa beberapa fungsi bisnis dianggap strategis jika diintegrasikan dengan
fungsi lain untuk memaksimalkan sumber daya manusia dan mengurangi biaya
operasional.
Setali tiga uang dengan Westwood Publishing,
perusahaan telekomunikasi yang saya sebutkan di alenia pertama diatas dalam 3
tahun terakhir ini juga mengalami hal yang sama. Diawali dari kurangnya kemampuan
bersaing perusahaan terhadap produk-produk unggulan kompetitor, menurunnya
kemampuan kompetensi karyawan di internal perusahaan dengan berbagai alasan, kurang
intimnya komunikasi yang intensif antara karyawan dengan manajemen perusahaan
serta perubahan arah kebijakan pemerintah yang kiranya sudah tidak berpihak
dengan sarana teknologi yang digunakan oleh perusahaan itu menjadikan pukulan hook
yang cukup telak menimpa keberlangsungan bisnis usaha korporasi.
Langkah umum yang biasa diambil perusahaan jika
berada dalam situasi seperti ini adalah melakukan restrukturisasi manajemen
untuk mencapai efisiensi atau pengurangan beban biaya operasional perusahaan
dan kebijakan pemberian program pensiun dini atau Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
dipercepat untuk karyawan yang memiliki kriteria penilaian kerja kurang memuaskan
selama periode tertentu, sudah memasuki usia tidak produktif dan/atau memiliki
kualifikasi/keahlian yang tidak termasuk dalam rencana pengembangan oleh perusahaan.
Adapun tujuan dari
program pensiun dini atau PHK dipercepat dari
sisi perusahaan adalah sebagai pengembangan bisnis agar memiliki keunggulan kompetitif perusahaan
di masa yang akan datang dengan memberdayakan dan mengisi talenta-talenta muda
berbakat dan siap tempur menghadapi kompetisi.
Masalah klasik yang umum dihadapi perusahaan
adalah bagaimana cara yang efektif untuk mengkomunikasikan kebijakan program
pensiun dini (PHK dipercepat) bagi karyawan yang masuk kriteria dengan tidak mempengaruhi kondisi
psikologis karyawan yang bersangkutan dan karyawan lain. Masalah sensitif memang
kerapkali menjadi bumerang dan ganjalan bagi para pelakunya dalam menentukan
langkah-langkah strategis berikutnya. Kehilangan kepercayaan dan keyakinan dari
karyawan terhadap kredibilitas perusahaan dapat menyebabkan tingkat turn over
yang tinggi dan hasilnya tentu akan mempengaruhi produktifitas dan reputasi
perusahaan.
Strategi komunikasi yang perlu dilakukan oleh
manajemen tentang cara-cara yang efektif dalam upaya melakukan pendekatan pendekatan
terhadap permasalahan dimana manajemen berpikir untuk menurunkan resiko dan
memastikan semua efek negatif yang mungkin muncul bisa diminimalisir atau
dihindari adalah dengan melakukan audit komunikasi (peninjauan ulang) sebelum
mengumumkan informasi mengenai kebijakan program pensiun dini. Setelah
proses audit komunikasi selesai, manajemen wajib terlibat dalam upaya komunikasi
internal yang akan menciptakan situasi nyaman dan kondusif (win-win
solution) untuk semua orang yang terlibat.
Beberapa alternatif strategi yang dapat
dilakukan manajemen dalam mengkomunikasikan kebijakan perusahaan adalah:
- Pemilihan waktu yang tepat dalam mengkomunikasikan rencana program ini agar efektif dan tidak mengganggu operasional aktifitas perusahaan.
- Menciptakan saluran komunikasi dua arah untuk menghindari konflik dan kesalahpahaman dengan karyawan. Menggali informasi dan keluhan-keluhan dari karyawan. Menyampaikan visi misi perusahaan dan rencana-rencana strategis yang akan diambil.
- Transparansi informasi dengan menyebarkan rencana program ini melalui email internal korporat dan tatap muka kepada karyawan yang masuk dalam kriteria.
- Melakukan pertemuan dan negosiasi untuk mencapat kesepakatan.
Donny Kristiyanto
Terobsesi dengan People, Social Cultural & Environment
Komentar
Posting Komentar