MENJUAL DAGING DURIAN DENGAN HATI DAN KEJUJURAN

Buah akan menjadi daging jika dijual dengan jujur dan sepenuh hati

Oleh
Donny Kristiyanto

Durian adalah buah yang bisa dipanen sepanjang musim. Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari wilayah Asia Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Sebutan populernya adalah "raja dari segala buah" (King of Fruit). Durian adalah buah yang kontroversial, meskipun banyak orang yang menyukainya, namun sebagian yang lain malah muak dengan aromanya. Di Indonesia terdapat bermacam-macam jenis durian yang biasanya dikorelasikan dengan daerah asal dan jenis durian. Sebut saja durian petruk dari Jepara Jawa Tengah, durian Sidodol dari karang Intan Kalimantan Selatan, Durian Matahari dari Cimanggu Bogor, Durian Merah dari Banyuwangi jawa Timur,  durian Lampung, durian Palembang, durian Medan dan masih banyak jenis durian lain di Indonesia.  Fokus wawancara mendalam yang saya lakukan kali ini adalah tentang strategi marketing dan distribusi/penjualan daging durian Medan di daerah Depok Jawa Barat. Kenapa disebut daging durian, karena durian yang dijual disini bukan dalam bentuk durian utuh yang masih ada kulitnya, tetapi durian tersebut sudah dibungkus rapi dalam bentuk packing kemasan seberat satu kilogram. Konsumen tidak perlu repot untuk membuka kulit durian yang terkenal tajam dan alot. Cukup dengan membuka kemasan dan konsumen siap untuk menikmati daging buah durian Medan yang rasa manisnya terkenal khas tiada duanya itu.
Bunga durian - cikal bakal buah durian
GUDANG DURIAN adalah distributor daging durian yang beralamatkan di Jalan Mustapha No.12E Kukusan Beji Depok Jawa Barat. Berawal dari usaha bisnis Es Krim di tahun 2006 yang dijual di sekolah-sekolah atau kampus dengan bermacam-macam rasa dan bentuk toping menarik membuat si calon pembeli dijamin tidak berdaya dengan pesona penawar rasa dahaga itu. Karena kuatnya persaingan di usaha bisnis Es Krim yang mana hingga saat ini masih dikuasai oleh para produsen besar seperti Walls, Campina, Indoeskrim, dan lain-lain membuat usaha ini terpaksa turun tahta di tahun 2010.


GUDANG DURIAN merintis usaha distributor dari tahun 2010 oleh Bapak Moch. Efendy Yasin atau biasa dipanggil dengan sebutan Wak Ucino. Usaha ini bermula dari keterpaksaan pada saat membeli daging durian yang diharuskan membeli dalam jumlah besar yaitu minimal 50 kg (50 packing kemasan) yang mana sebenarnya Wak Ucino hanya membutuhkan dua kilogram saja untuk kebutuhan rumah tangganya. Dikarenakan persediaan yang berlebihan untuk kebutuhan rumah tangga, maka Wak Ucino harus memutar otak untuk menjual kembali daging durian ini ke pihak lain. Dan tiga bulan berselang, belum satupun dari daging durian ini laku. Suatu ketika, Wak Ucino mendapat telepon dari supplier nya yang berada di kota Medan. Awal mulanya supplier  itu menanyakan kabar bagaimana hasil penjualan daging durian yang dibeli tiga bulan lalu apakah lancar atau tidak, Wak Ucino dengan lemas menjawab bahwa sampai hari ini daging durian nya masih belum laku dan masih tersimpan rapi di penyimpanan freezer. Gayung bersambut, ternyata si supplier tersebut pada saat itu sedang kehabisan persediaan daging durian, sementara permintaan dari luar kota khususnya di Jabodetabek terus berdatangan. Dan dalam waktu kurang dari satu minggu seketika 48 packing kemasan langsung habis dibeli oleh pelanggan atas referensi dari supplier tersebut. Keuntungan tak disangka sangka yaitu 100% dari harga modal yang dikeluarkan pada tiga bulan lalu. Selidik punya selidik, ternyata harga daging durian tidak stabil alias fluktuatif atau menyesuaikan ketersediaan barang dan faktor cuaca.

Tahap pengenalan Produk
Berdasarkan wawancara yang saya lakukan dengan Wak Ucino bahwa proses pengenalan produk ke calon konsumen (untuk kebutuhan rumah tangga atau diolah menjadi kue, es Jus, es buah, pancake, dll) dilakukan dengan melakukan survei pelanggan dan pemberian tester perkenalan daging durian ke lapak-lapak penjual, toko kue dan rutin melakukan pendekatan melalui media sosial seperti mailing list, iklan facebook, blog website, twitter dan referensi “getok tular” kepuasan pelanggan dari para konsumen.

Kemasan daging Gudang Durian
Sebagaimana yang terjadi dengan jenis buah-buah lain, durian adalah produk alam yang sangat bergantung dan mudah dipengaruhi oleh kondisi alam. Ketersediaan air didalam tanah, cuaca, kecepatan angin dan kualitas pohon sangat mempengaruhi hasil dan kualitas rasa dari daging durian tersebut. Adakalanya daging yang dikirim dari Medan tersebut berubah rasa, berubah tekstur dan bahkan berubah warna. Supplier dalam hal ini berkewajiban untuk memberitahukan kepada para distributor nya terhadap kualitas barang yang akan dikirimkan agar tidak muncul kekecewaan pada saat barang diterima dan menimbulkan permasalahan di masa mendatang. Hal yang sama dilakukan Wak Ucino kepada pelanggan setia dan calon-calon pelanggan yang lain. Sebelum terjadi transaksi jual beli, Wak Ucino selalu menyampaikan kondisi buah daging durian. Apakah masuk kualitas 1, kualitas 2 atau yang lain. Dengan kondisi ini, maka ikatan kepercayaan antara penjual dan pembeli akan semakin erat.

Tahap pertumbuhan
Setiap usaha bisnis selalu saja ada terjadi persaingan untuk mendapatkan pelanggan, tak terkecuali dengan usaha bisnis distribusi daging durian ini. Salah satunya adalah persaingan harga yang ketat yang memunculkan fenomena banting harga jamak dijumpai. Biasanya fenomena banting harga terjadi ketika persediaan durian melimpah atau kualitas daging durian yang tidak bagus (mungkin berubah rasa, berubah tekstur atau berubah warna).


Wak Ucino sepertinya tidak terpengaruh dengan kondisi ini, pada saat kompetitor menjual dengan harga dibawah pasar, Wak Ucino tetap menjual di harga normal. Karena dia merasa mampu dan hanya menjual daging durian dengan kualitas baik dan layak konsumsi. Jika ada pelanggan yang beralih ke distributor lain, biasanya adalah pelanggan baru yang belum loyal dan belum tahu kondisi pasar serta kualitas durian yang dijual yang mana pada akhir-akhirnya si pelanggan yang selingkuh ini akan kembali lagi ke Wak Ucino yang sudah teruji kualitas daging durian nya.

Tahap pendewasaan
Hingga saat ini, Wak Ucino sudah melayani pelanggan di seluruh Jabodetabek dan kota-kota lain selama hampir lima tahun. Dalam satu bulan, Wak Ucino harus mendistribusikan daging duriant tersebut sebanyak kurang lebih 4 (empat) ton atau 1 (satu) ton disetiap minggu nya. Faktor “kepercayaan” antara penjual dan pembeli yang terus dijaga kualitasnya sampai hari ini. Tidak jarang juga banyak pelanggan yang beralih ke distributor lain karena terpengaruh harga yang lebih murah. Prinsip Wak Ucino, lebih baik kehilangan pelanggan yang selingkuh dengan distributor lain daripada merusak kepercayaan dari pelanggan-pelanggan loyal yang sudah dia jaga selama ini.

Mengembangkan jaringan atau networking dengan teman-teman baru atau komunitas baru rutin dilakukan oleh Wak Ucino setiap kali ada kesempatan. Bertemu dengan orang-orang baru dengan energi baru menjadikan dia selalu bersemangat untuk berbagi pengalaman dan ilmu. Berbagi informasi bisnis atau opportunity biasanya dilakukan di kegiatan ini. Tak jarang dari hasil pengembangan jaringan pertemanan ini menghasilkan kerjasama bisnis yang saling menguntungkan.

Wawancara dengan narasumber bapak Moch Efendi Yasin (kanan –red)
Di akhir wawancara, saya sempat memberikan pertanyaan tentang bagaimana kesan Wak Ucino terhadap bisnis yang ditekuninya dan beberapa tips kiat-kiat khusus yang bisa ditiru oleh calon-calon pebisnis kawula muda di seluruh pelosok negeri agar usahanya berhasil dan terus berkelanjutan.
Berikut kesan dan pesan dari Wak Ucino, mari kita simak:
  • Permodalan, Usahakan berasal dari dana sendiri. Bukan dana pinjaman dari lembaga keuangan (bank) yang setiap bulan harus rutin membayar cicilan. Kondisi ini akan membuat kita merasa lebih tenang dalam menjalankan usaha, tidak ada tekanan batin yang berlebihan, sehingga kita bisa melayani konsumen dengan sepenuh hati dan nyaman. Kondisi terburuk jikalau mengalami kerugian, maka nilai yang ditanggung tidak akan seberat jika meminjam ke lembaga keuangan.
  • Fokuskan Bisnis pada silaturahmi,  Sebisa mungkin jauhkan terlebih dahulu pikiran untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Apapun jenis usahanya, tentunya akan mengalami naik-turun tangga atau jatuh bangun usaha. Jika fokus kita semata hanya karena uang atau keuntungan, maka sekali mengalami jatuh, maka kekecewaan yang akan didapat dan sulit untuk bangkit lagi.
  • Responsif dalam melayani, pelayanan yang prima terhadap konsumen akan menjadikan kita dihargai lebih oleh konsumen dan tentunya mereka akan menaruh simpati yang lebih juga kepada kita.
  • Fleksibel dalam membantu dan mengembangkan jaringan,  pada saat rekan (partner) kerja kita sedang jatuh, jangan ditinggalkan. Dukung dengan sepenuh hati agar mampu untuk bangkit lagi. Fasilitasi dengan kemudahan agar mereka merasakan dukungan dari kita sehingga kepercayaan diri mulai tumbuh kembali.


Bagi anda yang ingin bekerjasama dengan Wak Ucino atau ingin sekedar berkenalan lebih dekat silahkan menghubungi nomor telepon berikut ini: 0811.9101.370

~Saya~
Terobsesi dengan People, Social Cultural & Environment

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KERJA BARENG ORTU: MEMBUAT CELEMEK DARI BARANG PLASTIK BEKAS BUNGKUS SABUN

FAKTOR SUKSES LOBI DAN NEGOSIASI TIONGKOK DALAM PROYEK TENDER KERETA CEPAT JAKARTA – BANDUNG

SAYA MEMBUTUHKAN BANTUAN ANDA UNTUK MEWUJUDKAN RENCANA