DAPUR TIDAK HANYA MILIK PEREMPUAN

Donny Kristiyanto - 26 April 2015
Hari Minggu bagi saya untuk saat ini adalah hari yang benar-benar merdeka, karena hanya di  satu hari inilah kebebasan saya melakukan apapun terlepas dari kegiatan kantor, sekolah dan kegiatan lain diluar aktifitas rutin. Seperti hari Minggu ini menyempatkan diri untuk menjenguk pasar tradisional.
Pasar Depok Jaya - Jalan Nusantara Raya Depok
Lokasi terdekat yang biasanya dikunjungi adalah Pasar Depok Jaya atau pasar tradisional terbesar di daerah Depok Jawa Barat. Tak perlu berlama-lama disini, cukup dengan membeli bahan persediaan makanan secukupnya untuk beberapa hari + mencari jajanan tradisional untuk sekedar bernostalgia dengan suasana desa tempat saya menjalani masa kecil dulu di sebuah kota kecil di Jawa Timur.
Saat berakhir pekan (sabtu-minggu) memang pasar ini terlihat lebih ramai dan penuh sesak dibanding hari-hari biasanya.


Pasar adalah tempat pertemuan antara penjual dan pembeli. Dalam perkembangan berikutnya, pasar bisa diartikan sebagai sekelompok konsumen yang membutuhkan produk dan jasa tertentu.


Sebagai acuan bahwa target utama kunjungan ke pasar kali ini adalah membeli kepala ikan Salmon pesanan istri yang akan dijadikan kaldu campuran makan nasi tim untuk si kecil
Kepala Ikan Salmon Segar
yang saat ini sudah berumur 9 bulan. Target utama lainnya seperti biasa membeli sayuran segar, persediaan bahan untuk membuat bumbu dan juga tidak lupa membeli jajanan tradisional. Sayang seribu sayang, penjual Es Dawet yang ada di pojokan depan pasar sepertinya tidak menampakkan diri (tidak berjualan), pun begitu penjual kerupuk ikan dorang yang biasanya berjualan di mulut pintu masuk pasar sebelah kanan tidak terlihat batang hidungnya.

Kebutuhan (needs)  merupakan keperluan mendasar bagi manusia. Orang membutuhkan makanan, minuman, udara, air, pakaian dan tempat tinggal untuk bertahan hidup. Orang juga memiliki kebutuhan yang kuat terhadap rekreasi, pendidikan dan hiburan. Semua kebutuhan ini bisa menjadi keinginan (wants) jika kepada mereka dihadapkan beberapa object spesifik yang bisa memenuhi kebutuhan mereka. Permintaan (demands) merupakan keinginan yang didukung dengan kemampuan untuk membeli. Banyak orang mempunyai keinginan memiliki mobil mewah, rumah mewah tetapi tidak semua dari mereka mampu mewujudkannya. Banyak orang mempunyai keinginan untuk mempunyai sesuatu dengan didukung juga oleh kemampuan untuk membeli tetapi sayang produk atau jasa yang diinginkan tidak tersedia dipasar.

Kembali ke Ikan Salmon, dengan sebegitu banyak daging dan tulang yang ada di kepala ikan salmon saya mulai berpikir alternatif lain untuk menjadikan kepala ikan ini bisa dikonsumsi
Bumbu Resep Gulai
juga oleh keluarga selain menjadikan kaldu untuk si kecil. Dan pilihan jatuh ke menu “Gulai kepala Ikan Salmon”. Menu yang cukup sederhana dan cukup mudah cara membuatnya. Intermezzo saja bahwa saya menyukai kegiatan dapur seperti memasak. Kebiasaan ini dimulai semenjak saya menginjak masa remaja atau kurang lebih 20 tahun yang lalu ketika masih tinggal bersama orang tua (Kakek, Nenek dan Ibu) disebuah kota kecil di Jawa timur. Mereka membiasakan saya untuk memasak sendiri menu makan malam yang disukai ketika makanan yang dimasak sebelumnya di pagi hari sudah habis. Saya juga tidak asing dengan aktifitas di pasar tradisional karena dulu sering diminta tolong oleh orang tua untuk berbelanja makanan ternak ayam (Bekatul, Jagung, dll).

Singkat kata, mari kita lanjutkan aktifitas berikutnya yaitu MEMASAK. Resep dan cara membuat menu “Gulai Kepala Ikan Salmon” silahkan menggunakan resep masing-masing, resep turunan nenek moyang, dan atau untuk yang newbie silahkan browsing di Google.
Tumis bumbu dan bahan lain
Banyak dijumpai referensi resep untuk membuat menu ini dengan berbagai variasinya. Menu umum dan cukup mudah cara membuatnya. Untuk saya sendiri mempunyai panduan Resep khusus dan sederhana yaitu “Jika kita akan memasak, lakukanlah dengan tenang, nyaman dan semangat untuk memberikan citarasa terbaik”. Selanjutnya semuanya akan mengalir dengan sendirinya. Proses pencampuran bumbu dan timing pengolahan masakan dijamin akan pas dengan sendirinya seiring dengan bertambahnya frekuensi memasak sehari-hari. Intensitas yang semakin lama semakin tinggi dalam melakukan aktifitas apapun akan menumbuhkan beberapa variable baru yang salah satunya adalah Harga. Khusus untuk urusan memasak dalam keluarga, keikhlasan adalah suatu variable harga yang tidak bisa dinilai harganya.

Gulai Kepala Ikan Salmon siap dihidangkan
Nilai (value) terutama ditentukan oleh kombinasi kualitas, layanan dan harga. Peningkatan kualitas dan layanan akan meningkatkan nilai, sedangkan penurunan harga akan meningkatkan nilai.

Bagi anda yang saat ini sedang belajar memasak ataupun sudah mahir, siapapun anda, laki-laki atau perempuan, dan dimanapun anda berada selamat mencoba dan  semoga kebahagiaan senantiasa mengiringi keluarga anda.

Referensi:
Sumarwan, Ujang. 2015. Marketing Strategik Jakarta: IPB Press.

 
Donny Kristiyanto 
Terobsesi dengan People, Social Cultural & Environment

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KERJA BARENG ORTU: MEMBUAT CELEMEK DARI BARANG PLASTIK BEKAS BUNGKUS SABUN

FAKTOR SUKSES LOBI DAN NEGOSIASI TIONGKOK DALAM PROYEK TENDER KERETA CEPAT JAKARTA – BANDUNG

SAYA MEMBUTUHKAN BANTUAN ANDA UNTUK MEWUJUDKAN RENCANA