|
Suasana belajar & bermain di SADe - 2007 |
Rumah-rumah disepanjang jalan
itu terlihat sederhana, asri dengan ditumbuhi pepohonan yang cukup rindang dan
sejuk. Kebun-kebun singkong, pepaya, pisang pun juga begitu, masih cukup sering
terlihat diantara deretan rumah-rumah penduduk. Hewan-hewan ternak seperti
kambing, sapi, ayam cukup sering terdengar suaranya dari jalanan desa yang kami
lewati. Potret gambaran desa Bedahan Sawangan yang masih terekam jelas di
ingatan penulis sampai saat ini. Tujuh tahun lalu tepatnya atau di pertengahan tahun
2008 saat kami (penulis + istri) sedang survey mencari sekolah untuk anak
tertua kami yang sedianya akan masuk Taman Kanak-Kanak. Jangan berharap papan
petunjuk jalan atau gambaran model sekolah dengan bangunan permanen, tembok
beratapkan genteng dan dicat rapi. Mencari-cari lokasi sekolahnya saja kami
sempat dibuat bingung karena tidak menemukan bangunan dengan konsep model
sekolahan pada umumnya. Namanya “Sekolah
Alam Depok”, tempat dimana kami akan menggali informasi sedalam-dalamnya
tentang konsep pendidikan yang akan disampaikan dan ditawarkan kepada orang tua
dan calon anak didik yang diterima bersekolah disitu. Dalam dunia pemasaran
bahwa tujuan utama pemasaran
adalah untuk mengetahui dan memahami
sifat, perilaku, kebutuhan pelanggan dengan seksama sehingga produk dan jasa
yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan.
|
Saung selamat datang - SADe 2015 |
“Sekolah Alam”, sesuai dengan namanya bahwa dalam melakukan kegiatan
belajar mengajar berkonsep kepada alam semesta sebagai tempat untuk belajar,
menggunakan alam semesta sebagai bahan untuk mengajar dan juga alam semesta
sebagai objek pembelajaran. Dengan konsep pendidikan ini para siswa diharapkan
mampu belajar dari alam lingkungan sekitar dan mengaitkan pelajaran serta
menerapkan ilmu yang didapat dengan kehidupan nyata sehari-hari. Konsep ini
memang biasa dianut oleh semua Sekolah-sekolah yang berkonsep alam. Bangunan
tempat melakukan kegiatan belajar mengajar biasanya terbuat dari kayu, bambu
dengan atap jerami sebagai pelindung dari sengatan matahari dan air hujan yang
dibentuk menjadi model rumah-rumah saung-saungan. Jalan-jalan yang
menghubungkan antara bangunan satu dengan bangunan lainnya biasanya dibuat
dengan memadukan unsur alam seperti penggunaan batu alam, batu kali atau bahkan
mungkin ada yang berupa tanah-tanah padat yang dibentuk menyerupai jalanan
setapak. Suasana kelas yang terbuka menjadikan siswa bisa belajar sambil
menikmati keindahan alam sekitar, bisa menghirup udara segar sepuasnya serta
membuat siswa tidak mudah bosan saat belajar. perabot didalam kelas pun juga
sederhana, tidak ada bangku/kursi atau meja siswa seperti yang ada di
sekolah-sekolah umum lainnya. Siswa juga tidak mengenakan seragam sekolah
sebagai simbol dari institusinya. Siswa hanya diarahkan untuk berpakaian
bersih, rapi dan sopan sesuai dengan jenis kelamin masing-masing.
Diferensiasi, sepertinya
kata ini cocok bila digunakan untuk menyebutkan keunikan yang bermakna
membedakan tawaran perusahaan/institusi/kelompok dengan yang ditawarkan oleh
para pesaing di kategori produk yang sama. Unik adalah berbeda, sedangkan
bermakna artinya penting dan bermanfaat menurut persepsi konsumen.
|
Suasana depan sekolah - SADe 2015 |
Bagi sebagian para orang tua
yang menginginkan anaknya bersekolah di sekolah yang berkonsep alam atau
menginginkan anaknya bersekolah dengan model konvensional, sekolah billingual
atau sekolah berkonsep internasional, menurut penulis semua itu perlu
disesuaikan dengan kondisi psikologis, emosional dan latar belakang kepribadian
anak. Faktor lain yang juga tidak bisa diindahkan adalah Dana. Jangan sampai
kita memaksakan anak bersekolah ditempat yang berbiaya besar, sedangkan kemampuan
keuangan keluarga tidak mencukupi. Untuk sekolah yang berkonsep alam memang biasanya membutuhkan biaya yang
lebih besar, dikarenakan kurikulum pendidikan disekolah itu lebih banyak melakukan
aktifitas diluar kelas seperti kegiatan Outbond, Outing, Camping dan Penelitian/riset
yang sudah mulai diajarkan sejak anak memasuki kelas 1 SD.
Istilah
harga/biaya, memiliki arti sebagai pengorbanan yang harus dikeluarkan oleh konsumen
dalam melakukan suatu transaksi.Harga/biaya juga memiliki makna penting sebagai
indikator kualitas produk walaupun pada kenyataanya tidak semua barang mahal
berkualitas bagus atau barang murah berkualitas rendah.
|
Area Outdoor - SADe 2015 |
Menurut pengalaman penulis yang
saat ini kedua putri nya masih bersekolah di “Sekolah Alam Depok”, biaya dibagi menjadi 2(dua) selain biaya SPP
bulanan yaitu biaya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) per semester dan biaya
Jihad Harta per tahun. Biaya ini dibebankan oleh pihak sekolah kepada orang tua
sebagai kompensasi atas tidak diberlakukannya aturan biaya uang gedung yang
dibayarkan pada saat anak pertama kali diterima sekolah. Besaran biaya KBM per
semester disesuaikan dengan rencana kegiatan siswa yang dilakukan pada
bulan-bulan semester berjalan. Sedangkan biaya Jihad Harta, besarannya sudah
ditentukan dari awal pada saat anak diterima disekolah ini. Besaran biaya Jihad Harta selalu menunjukkan tren "menanjak" dari tahun ke tahun. Biaya KBM terbesar
menurut pengalaman penulis adalah pada saat anak mulai menginjak kelas 4 SD dan
puncaknya adalah pada saat memasuki kelas 5 SD. Di level tersebut, terbilang cukup padat kegiatan outbond,
outing, camping dan penelitian/riset yang dilakukan oleh siswa. Lokasi terjauh dan
terlama dari kegiatan penelitian/riset adalah di Taman Nasional Ujung Kulon
(TNUK) selama 1 minggu. Pada saat memasuki kelas 6 SD, siswa akan diarahkan untuk lebih banyak melakukan kegiatan pendalaman materi pelajaran sebagai persiapan ujian Nasional yang akan mereka hadapi di semester akhir, kegiatan rihlah atau pendalaman ilmu agama, dan kegiatan outbond untuk memupuk rasa persaudaraan sebagai wujud kebersamaan yang telah mereka rajut selama 6 tahun terakhir.
|
Metamorfosis SADe pada tahun 2014 |
Hingga saat ini “Sekolah Alam Depok” atau lebih dikenal
dengan nama “SADe” sudah memasuki
umur ke-8. Tidak dapat penulis pungkiri bahwa banyak hal perkembangan yang
sudah terjadi disini, baik perkembangan siswa/siswi nya maupun infrastruktur fasilitas
penunjang pendidikan seperti tenaga pengajar, ruangan tempat belajar, sarana
pendukung, dll. Satu kata yang paling tepat dipakai dalam kriteria ini adalah Inovasi. Dengan adanya inovasi, menjadikan suatu produk atau layanan selalu
melakukan peremajaan fitur atau menyesuaikan dengan kebutuhan pasar. Semakin
besar potensi pasar, perlu ditunjang dengan infrastruktur dan fasilitas yang
memadai agar terus bisa bersaing dalam pertarungan mendapatkan market terbesar.
Sektor pendidikan sama dengan sektor bisnis lain yang didalamnya juga terdapat
unsur bisnis yang perlu ditunjang dengan segenap usaha mengembangkan produk,
inovasi jasa yang ditawarkan, harga bersaing dan pemasaran yang handal.
Gagasan (ideas)
sebenarnya merupakan sesuatu yang mendasari semua tawaran pasar. Gagasan
tersebut biasanya direalisasikan dalam bentuk produk atau jasa. “From
Nature, With Culture, For Future” merupakan gagasan yang secara
intensif dipasarkan oleh “Sekolah Alam
Depok” sebagai sekolah berbasis alam dan budaya untuk mempersiapkan
generasi tangguh berakhlak mulia dimasa depan.
|
Kegiatan penelitian di TNUK - SADe 2014 |
|
Camp khusus kelas bawah (1 s/d 3) - SADe 2014 |
Sukses selalu untuk “Sekolah Alam Depok”, semakin maju
sekolahnya dengan senantiasa berakar kepada alam dan budaya serta menjadi institusi
pendidikan yang terus berpedoman kepada Al Qur’an dan Sunnah. “Back to Nature” and “Sustainable Development”.
Referensi :
http://sekolahalamdepok.sch.id
Sumarwan, Ujang. 2015. Marketing Strategik Jakarta: IPB Press.
Donny Kristiyanto & Tutut Suci Ishartanti
Email: donny.kristiyanto@gmail.com
HP: 0811898247 (Call/SMS/Whatsapp)
Pin BB:566EF53F
Komentar
Posting Komentar